Kamis, 29 Desember 2022

“SIM WA” MENJAWAB TANTANGAN DI ERA PANDEMI

Oleh: Dwi Sutrisniwati, S.Pd.SD

Kepala SDN Cabeyan 01 Kec. Bendosari

Gambar: docpri


“SIM WA” MENJAWAB TANTANGAN DI ERA PANDEMI


       Mendengar kata “Covid” membuat hati siapapun merasa geram. Bagaimana tidak? Kedatangannya yang tiba-tiba sangat mengguncang seluruh dunia. Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang luar biasa pada semua aspek kehidupan, termasuk di dalamnya adalah dunia pendidikan. Seluruh kegiatan menjadi melemah karena penerapan social distancing guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ujian sekolah terpaksa tidak dapat diselenggarakan, anak-anak lulus dengan gelar baru, yaitu “Alumni Era Covid-19”. Hal itu akan menjadi kenangan yang tak terlupakan sepanjang perjalanan hidup para siswa.

       Bagi dunia pendidikan, pandemi ini menjadi tantangan tersendiri yang harus segera dicarikan solusinya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan berbagai upaya penyesuaian pembelajaran selama masa pandemi. Salah satu kebijakan yang diambil adalah menerapkan work from home (WFH) sejak tanggal 16 Maret 2020. Kebijakan ini merekomendasikan para guru untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

       Hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis selaku kepala sekolah dengan seluruh warga sekolah menunjukkan adanya beberapa kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara online, antara lain: 1) dalam RAKS yang telah disusun tidak ada alokasi anggaran untuk membeli alat-alat kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran virus covid-19; 2) ada beberapa siswa/ orang tua yang tidak memiliki gawai pintar (android); 3) kemampuan guru dalam memanfaatkan IT dalam pembelajaran masih terbatas; 4) jaringan internet/ wifi yang ada di sekolah belum bisa mendukung kegiatan PJJ dengan baik; dan 5) paket data yang cepat habis.

    Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis menerapkan strategi SIM WA dalam rangka menjawab berbagai tantangan di era pandemi Covid-19. Diharapkan dengan penerapan strategi SIM WA tersebut maka berbagai kendala yang ada dapat ditemukan solusinya. Selain itu kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan IT berbasis internet dapat meningkat. Langkah-langkah penerapan strategi SIM WA terdiri dari lima tahapan, yaitu:1) susun RKAS perubahan, 2) identifikasi kemampuan warga sekolah, 3) manfaatkan whatsapp group, 4) wifi sekolah, dan (5) ambil materi dan tugas ke sekolah.

Tahap pertama adalah Susun RKAS perubahan. Penulis selaku kepala sekolah melakukan musyawarah bersama dewan guru dan komite sekolah untuk segera menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) perubahan disesuaikan dengan situasi dan kondisi terkini. Mengalokasikan sebagian besar anggaran sekolah untuk membeli alat-alat kesehatan seperti: thermogun, faces shield, masker, cairan disinfektan, handsanitizer, dan lain-lain. Selain itu juga diprioritaskan untuk menunjang kelancaran pembelajaran secara PJJ.

Tahap kedua adalah Identifikasi kemampuan warga sekolah. Setelah adanya pandemi sekolah dituntut untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara online dengan memanfaatkan IT. Ternyata tidak semua guru memiliki kemampuan yang memadai dalam memanfaatkan IT. Maka dari itu kemudian diadakan kolaborasi untuk saling membantu antara guru yang satu dengan yang lainnya dalam rangka menyiapkan pembelajaran berbasis IT. Penulis sendiri juga tidak malu kepada teman guru meskipun itu kepada guru yang usianya jauk lebih muda.

Tahap ketiga adalah manfaatkan whatsapp group. Kemampuan siswa dan orang tua siswa tentang aplikasi-aplikasi yang ada di internet masih sangat minim. Mereka belum bisa diajak melaksanakan pembelajaran jarak jauh melalui aplikasi webex, zoom, team, google meet atau yang lainnya. Mereka hanya bisa memanfaatkan telepon biasa dan chat WA. Untuk itu para guru diminta membuat group WA masing-masing kelas. Akhirnya pembelajaran jarak jauh dapat dilaksanakan secara daring melalui aplikasi whatsapp group dan juga secara luring. Bagi yang belum memiliki android maka dilaksanakan pembelajaran secara tatap muka baik dengan cara home visit atau datang ke sekolah dengan jadwal yang terpisah serta mematuhi protokol kesehatan.

Tahap keempat adalah Wifi sekolah. Sekolah menambah speed wifi sekolah agar dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh melalui jaringan internet dengan lancar. Dengan langkah ini maka pelaksanakan pembelajaran online dapat dilaksanakan dengan baik. Guru dapat mengirimkan tugas-tugas online secara lancar melalui WA group. Selain itu guru juga dapat mencari referensi-referensi pembelajaran jarak jauh yang aktrif dan kreatif melalui penelusuran pada laman-laman di internet.

Tahap kelima adalah Ambil tugas ke sekolah. Strategi ini dilakukan untuk memfasilitasi orang tua/ siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran secara online. Guru selain menyiapkan materi dan tugas yang dibagikan secara online juga menyiapkannya secara offline dalam bentuk printout. Guru meminta orang tua atau siswa untuk datang ke sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dalam pertemuan tersebut guru dapat memberikan arahan dan petunjuk terlebih dahulu kepada orang tua siswa tentang bagaimana caranya membantu putra-putri mereka belajar di rumah.

Pada pertemuan berikutnya orang tua datang ke sekolah untuk mengumpulkan tugas dan mengambil tugas yang baru lagi. Selain itu mereka juga dapat berdiskusi dan bertanya dengan guru tentang hal-hal yang masih belum dimengerti. Penulis membangun kerja sama yang baik dengan orang tua siswa, seperti memintanya untuk mengambil materi, tugas, dan lembar kerja peserta didik di sekolah. Pada waktu yang bersamaan para guru dapat membantu memberikan panduan/ bimbingan terhadap kesulitan yang dialami oleh orang tua siswa dalam mendampingi belajar putra-putrinya di rumah.

Hasil penerapan strategi SIM WA (Susun RKAS, Identifikasi kemampuan warga sekolah, Manfaatkan whatsapp group, Wifi sekolah dan Ambil tugas/materi ke sekolah) di SDN Cabeyan 01 oleh kepala sekolah telah menunjukkan hasil yang baik. Strategi tersebut telah mampu menjawab tantangan pendidikan yang dihadapi di era pandemi Covid-19. Para guru dapat melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan IT berbasis internet dengan lancar. Pembelajaran jarak jauh dilaksanakan dengan baik melalui dua cara, yaitu daring dan luring. Para siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing. Orang tua siswa juga antusias mendukung terlaksanannya pendidikan dengan mendampingi belajar putra-putrinya di rumah.

Berdasarkan hasil di atas maka penulis menyarankan para kepala sekolah untuk menerapkan strategi SIM WA di sekolahnya masing-masing guna menghadapi permasalahan-permasalahan yang muncul di era pandemi covid-19 ini. Penulis juga memberikan saran kepada para guru untuk senantiasa meningkatkan kompetensi terkait dengan kemampuan dalam memanfaatkan IT berbasis internet. Kemampuan tersebut saat ini sangat diperlukan untuk menunjang terciptanya pembelajaran jarak jauh berbasis internet yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Dengan pembelajaran yang menarik maka siswa akan semangat dalam mengikuti pembelajaran sehingga materi pelajaran dapat diserap dengan baik dan menghasilkan prestasi yang baik pula.

Demikianlah artikel yang dapat penulis uraikan terkait tentang penerapan strategi SIM WA di SDN Cabeyan 01 Kecamatan Bendosari. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.


Salam literasi!


Penulis :

Gambar: docpri

Dwi Sutrisniwati, S.Pd.SD.

Kepala UPTD SD Negeri Cabeyan 01 Kec. Bendosari


Motto :

Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan karya.

APA ITU DIALOG?

BELAJAR MENULIS DIALOG YANG BAIK DAN BENAR Dialog atau petikan adalah kalimat yang mewakili ucapan langsung dari seorang tokoh atau tiruan b...