Senin, 01 Juni 2020

CARA MUDAH MENULIS PUISI

By. Dwi Trisny

Bagi seseorang, pengalaman dapat dijadikan sebagai salah satu sumber inspirasi dalam membuat sebuah karya/ tulisan. Termasuk di dalamnya adalah membuat karya seni yang berupa puisi. Namun demikian, sebagian orang mengalami beberapa kesulitan dalam mengawali sebuah tulisan, menyusun redaksi yang baik. Hal ini juga sama ketika seseorang hendak mengawali menulis puisi.

Ada banyak orang yang pandai berbicara, pandai betcerita. Di dalam benak/ pikiran sudah ada banyak hal yang dipikirkan dan ingin ditulis. Namun, terkadang sulit untuk menuangkannya dalam bahasa tulis. Hal ini mungkin disebabkan karena memang mereka belum terbiasa dalam menggunakan bahasa tulis. Atau juga, sebelum menulis, seseorang sudah terbebani terlebih dahulu dengan keinginan bahwa apa yang ditulisnya itu harus indah, bagus, dan sebagainya.

Sebenarnya menulis puisi tidak sesulit yang dibayangkan, karena sebuah puisi merupakan ungkapan jiwa seseorang atas pengolahan pengalamannya. Sehingga siapa pun pasti dapat menulis puisi. Tinggal menuliskan apa yang dipikirkan, apa yang dirasakan berdasarkan pengalaman maupun imajinasi seseorang. Tidak perlu terbebani apakah tulisan itu sudah indah atau belum, sudah bagus atau belum. Semua itu akan terbentuk dengan sendirinya sejalan dengan pengalaman seseorang dalam menulis dan sering membaca tulisan yang sejenisnya.

Dalam hal ini, ketika tulisan/ puisi sudah jadi, tinggal bagaimana seseorang tersebut dapat melatih untuk menata ungkapan-ungkapan jiwa tersebut ke dalam kalimat-kalimat yang puitis dengan cara memilih kata-kata atau diksi yang puitis dan bersajak.

Contoh Puisi

Perhatikanlah contoh puisi yang bertemakan pendidikan berikut!

Retorika pada Suatu Malam
Karya: Taufiq Abi Sabda

Perempuan dan pandangnya yang sayu
tengah malam berkesah tiba-tiba
tentang harapan dan kulit yang mulai mengeriput
membuat matanya sulit memejam

Nak, hari nanti tak lagi dapat kutebus biaya sekolahmu
tak apalah cukup kautahu beberapa abjad
untuk membaca hidup dengan penuh pengertian
janganlah pula kecil hati
sebab esok masih banyak yang bisa kaupelajari
dengan biaya mempertaruhkan nyali

Perempuan dan pandangnya yang sayu
bertimbang pada lampu jalan dan sepi
di depan pasar, sudut kota dekat terminal

Berdasarkan puisi di atas, kalian dapat melihat adanya sebuah pilihan kata atau diksi yang tepat. Misalnya pada kata “berkesah”, mengapa tidak berkata, bergumam, atau berteriak. Kata “berkesah” dipilih sesuai isi puisi.

Kata ini mengungkapkan perasaan gelisah yang sedang merundung tokoh yang digambarkan dalam puisi. Hal ini akan dapat meninggalkan kesan tersendiri dalam benak pembaca.

Proses menulis puisi dapat diawali dengan keinginan menuliskan segala sesuatu yang dirasakan atau dipikirkan. Misalnya kalian ingin menulis tentang laut, sejenak kalian bayangkan dan renungkan tentang laut. Tuliskan segala sesuatu yang terlintas dalam benak dan pikiran kalian tentang laut.

Teruslah mencari hal-hal yang lebih dalam dan lebih jauh berkaitan dengan laut. Setelah selesai menuliskan semuanya, suntinglah tulisan tersebut dengan memerhatikan letak urutan, tata kalimat, diksi, keserasian bait, baris, dan rimanya.

Untuk dapat menuangkan ide, gagasan, atau pengalaman ke dalam bentuk puisi perlu latihan dan pengetahuan tentang puisi yang memadai.

Dengan mengandalkan pengalaman-pengalaman dalam latihan belaka, tanpa didasari teori, tuntutan, atau pengetahuan tentang puisi yang memadai, mungkin sulit meraih hasil yang maksimal.

Langkah-langkah menulis puisi

Walau bagaimanapun, untuk menulis puisi terlebih dahulu sesorang harus mempunyai bekal minimal pengetahuan tentang puisi, unsur-unsur puisi, kota kata, tata tulis dan hal-hal lain yang masih berkaitan dengan puisi. Namun secara garis besar, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan ketika hendak menulis puisi, yaitu:

1. Menentukan tema

Dengan menentukan sebuah tema akan membuat seseorang fokus dalam menulis puisi, misalnya tema tentang keindahan alam, pemandangan di desa, kisah cinta, hidup sederhana dan lain-lain.

2. Membangun suasanya 

Supaya sebuah puisi memiliki "greget" maka sebaiknya dalam menulis puisi, penulis sebisa mungkin untuk membangun suasana yang sesuai dengan tema yang diangkat. Misalnya sedih, gembira, bahagia, dan sebagainya.

3. Mulai menulis puisi

Mengawali menulis puisi dengan cara menuangkan apa yang dipikirkan/ dirasakan ke dalam bentuk tulisan. Hal itu berdasarkan pemikiran, imajinasi, atau pengalaman nyata. Semua ditulis dulu, tanpa berpikir sudah bagus atau belum. Hingga puisi selesai dibuat.

4. Menentukan pilihan kata (diksi) 

Puisi yang sudah ditulis kemudian dicermati lagi. Apakah diksinya sudah tepat, apakah rima/ sajaknya sudah bagus. Cara ini dapat terasah dengan sering-sering membaca contoh puisi karya orang lain. Selain itu juga perbendaharaan kata yang dimiliki seseorang akan memengaruhi kemampuannya dalam menentukan diksi.

Itulah beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam menulis puisi. Tentu saja masing-masing individu memiliki strategi dan cara tersendiri dalam mempermudah dirinya menulis puisi. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan selamat mencoba. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar/ kritik/ saran dengan kata-kata yang sopan.

APA ITU DIALOG?

BELAJAR MENULIS DIALOG YANG BAIK DAN BENAR Dialog atau petikan adalah kalimat yang mewakili ucapan langsung dari seorang tokoh atau tiruan b...