Ilustrasi gambar by google
Banyak orang yang beranggapan bahwa menulis cerpen dan novel itu sangat
sulit, padahal menulis kisah fiksi jauh lebih mudah daripada menulis penelitian
ilmiah yang terikat pada aturan-aturan pengutipan. Sederhananya menulis cerpen
sama dengan menulis suatu momen dalam hidup kita atau hidup orang lain. Bedanya
adalah momen itu harus kita ceritakan kembali kepada pembaca. Pencerita yang
baik, adalah pencerita yang dengan sabar menggiring membaca untuk mengikuti apa
yang sedang kita ceritakan. Kalimat pertama harus kita buat semenarik mungkin,
agar mendorong orang membaca cerpen itu begitu melihatnya. Selanjutnya kita
harus menyuguhkan cerita, yang membuat pembaca terhanyut sejak awal sampai
akhir cerita. Di akhir cerita, kita berharap para pembaca mendapatkan sensasi
sekaligus pemikiran baru tentang kehidupannya. Tentu saja kemampuan ini tidak
kita dapatkan secara instan. Jam terbang tentu saja akan menentukan kematangan
kita dalam menulis.
Salah satu karya tulis berbentuk prosa yang sering dibaca hingga saat ini. Cerpen umumnya muncul sebagai bacaan di surat kabar, media daring, kumpulan cerpen, dan media lainnya. Cerpen mengangkat berbagai macam jenis kisah. Baik itu kisah nyata maupun kisah fiksi.
Apakah Anda tertarik untuk menulis cerpen? Cara menulis cerpen untuk pemula memang banyak dicari. Maka dari itu pada artikel ini saya akan mengulas: Cara Menulis Cerpen Untuk Pemula.
Sebenarnya menulis cerpen
itu mudah kok. Yang perlu dipahami adalah cerpen alias cerita pendek berbeda
dengan novel. Dari singkatannya saja sudah jelas, cerita pendek. Maka dalam
penulisannya pun cerpen tidak membutuhkan tulisan yang berlembar-lembar seperti
novel. Sebaliknya, cerpen hanya akan menyampaikan satu permasalahan pokok saja
dalam sebuah peristiwa atau cerita.
Sebelum memulai menulis
cerpen, Anda perlu menentukan unsur instrinsik terlebih dahulu. Pembahasan materi ini ada di
Cara Menulis Cerpen untuk
Pemula secara rinci adalah sebagai berikut.
1. Sisihkan Waktu 10-20 Jam
Cara menulis cerpen untuk pemula yang pertama
adalah pastikan Anda menyisihkan waktu sekitar 10-20 jam dalam proses mencari
ide hingga menulisnya. Sering kali kita menulis dengan langkah yang selalu
berbeda, dan tentunya tergantung pada panjang cerita Anda (misalnya 2000-5.000
kata untuk cerita pendek) mungkin menghabiskan waktu antara 5-10 jam.
Cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata
tergolong pada genre fiksi kilat (flash fiction). Fiksi yang melampuai batas
maksimum parameter cerita pendek digolongkan ke dalam novelette, novella, atau
novel.
2. Menentukan Tema
Dalam unsur cara menulis
cerpen untuk pemula dibutuhkan tema atau gagasan inti. Dalam sebuah cerpen,
tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah bangunan. Tidaklah mungkin mendirikan
sebuah bangunan tanpa pondasi.
Dengan kata lain tema
adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerpen; pesan atau amanat. Dasar
tolak untuk membentuk rangkaian cerita; dasar tolak untuk bercerita. Tidak
mungkin sebuah cerita tidak mempunyai ide pokok. Yaitu sesuatu yang hendak disampaikan
pengarang kepada para pembacanya.
Pengarang tidak dituntut
menjelaskan temanya secara gamblang dan final, tetapi ia bisa saja hanya
menyampaikan sebuah masalah kehidupan dan akhirnya terserah pembaca untuk
menyikapi dan menyelesaikannya.
Pertama, tentukan tema cerita. Tema merupakan ruh dalam
sebuah tulisan, misalnya tema percintaan,
keluarga, persahabatan, sekolah, lingkungan, dsb.
Kedua,
tentukan tokoh dan karakter. Memilih nama yang menarik karena tokoh dan
karakter merupakan bumbu cerita. Tokoh adalah orang-orang yang terlibat dalam cerita
dan banyak mengambil peran dalam cerita tersebut.
Tokoh dibagi menjadi 3
karakter yaitu:
Tokoh Protagonis: tokoh utama pada cerita.
Tokoh Antagonis:
tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama.
Tokoh Tritagonis: penengah dari
tokoh utama dan tokoh lawan.
Selain menentukan tokoh, deskiripskikan pula watak
tokoh dalam sebuah penjelasan. Perwatakan ini dapat disampaikan melalui dialog,
penjelasan narasi, atau penggambaran fisik tokoh tersebut.
Ketiga,
tentukan alur atau plot dalam cerita. Setelah mendapatkan tema yang tepat dan penokohan, cara membuat cerpen
selanjutnya adalah menetukan alur cerita. Alur atau plot merupakan jalan cerita
yang akan Anda kembangkan hingga menjadi sebuag cerpen. Alur berupa susunan
peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Alur dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa
yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke
depan terus.
2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak
sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur
(flashback).
3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Dalam penulisannya alur juga meliputi beberapa tahap yaitu:
1.
Pengantar: bagian cerita berupa gambaran, waktu, tempat atau kejadian yang
merupakan awal cerita.
2. Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah
yang dihadapi pelaku cerita.
3. Klimaks: masalah dalam cerita sudah sangat gawat,
konflik telah memuncak.
4. Antiklimaks: masalah telah berangsur–angsur dapat
diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
5. Penyelesaian: masalah telah dapat
diatasi atau diselesaikan.
Dalam tahap ini Anda juga harus menentukan konflik
yang ingin kamu bangun. Konfliklah yang akan membuat ceritamu hidup. Dari
setiap konflik pasti ada sebuah penyelesaian, maka tentukan juga penyelesaian
dari konflik yang kamu buat.
Keempat, tentukan
Point of View (PoV) atau sudut pandang. PoV merupakan sudut pandang atau cara
penulis menempatkan dirinya di dalam cerita. Kelima, tentukan setting tempat atau waktu. Setting adalah tempat
atau waktu cerita berlangsung. Setting yang tepat akan membuat cerita kuat.
3. Mencari Ide
Cara menulis cerpen untuk pemula yang kedua
adalah dengan mencari ide. Ide cerita tidak harus yang rumit-rumit. Kejadian
sehari-hari yang dilihat atau dialami bisa menjadi ide cerita.
Kunci mencari ide adalah bukalah wawasan seluas mungkin, biarkan ide-ide gila masuk ke dalam otak Anda. Jika sudah mendapatkan ide, tulislah dalam kertas atau notes di gadget Anda, apapun idenya. Baru setelah itu, Anda dapat memilah ide mana yang ingin Anda kembangkan menjadi sebuah cerpen.
Inspirasi tidak harus dari buku, bisa saja Anda mendapatkannya setelah melihat TV,
film, atau bahkan kunjungan ke pameran atau galeri seni. Inspirasi datang dalam
bentuk yang tak terbatas. Ide bisa juga berasal dari pengalaman hidup Anda. Pikirkan peristiwa-peristiwa dalam perjalanan hidup Anda sendiri yang telah
menginspirasi, menyulitkan, menyedihkan, mengecewakan, menyakitkan atau membuat Anda penasaran.
Inspirasi yang Anda peroleh dapat juga dijadikan judul dalam cerita.
Misalnya melihat seorang gadis yang kaya raya tetapi baik hati. Hal itu bisa menjadi ide
cerita sekaligus dapat dijadikan judul, “Gadis Kaya yang Baik Hati”. Kalau judulnya
dirasa kurang pas, bisa diganti dengan judul yang lain.
2. Membuat Premis/Sinopsis dan Outline
Sebelum memulai menulis naskah dan berjibaku dengan
format penulisan novel, Anda bisa membuat premis sebagai alat bantu. Premis
adalah sebuah rangkuman cerita yang ingin Anda sampaikan di novel nanti tetapi
dirangkum dalam satu kalimat saja. Di dalam premis ini strukturnya adalah
Karakter + Tujuan + Halangan.
Contohnya :
Seorang cowok cupu yang
ingin mendekati cewek idamannya di satu sekolahan tetapi dia takut berhadapan
dengan cewek, bagaimana ia melakukannya?
Itu contoh saja. Jadi dengan adanya premis ini Anda
sudah ada gambaran dari cerita Anda nanti. Masalah isinya, nanti bisa
dikembangkan kemudian. Hal ini akan berkaitan pada pembuatan alur. Dengan
membuat premis Anda tidak akan kebingungan menentukan alur. Alur ini berfungsi
untuk memudahkan saat menulis nanti sehingga tidak ada kebuntuan saat tulisan
sudah berada di tengah-tengah.
5. Mulai Membuat
Paragraf Pembuka
Cara menulis cerpen untuk
pemula selanjutnya yakni dengan mulai menulis paragraf pembuka. Membuat
paragraf pembuka juga tidak perlu rumit-rumit.
Namun demikian, yang perlu
diperhatikan bahwa bagian ini adalah bagian yang penting sebagaimana judul
cerpen. Ada yang mengibaratkan bagian ini seperti manekin (patung pajangan)
yang dipasang di etalase sebuah toko. Hal itu berarti harus menarik, agar
pembaca terpancing untuk terus membacanya.
Perhatikan Kalimat Pertama
Dalam menulis cerita, kalimat pertama itu penting
dalam membuka cerita. Kalimat pembuka itu tidak harus selalu diawali dengan
waktu yang menandakan sejak awal. Misalnya saja “Matahari telah terbit aku
terbangun dari mimpi indah itu.”
Anda bisa membuatnya yang dimulai dari tengah dan
berikan aksi serta membuat pembaca penasaran. Misalnya, “Pintu masih diketuk
dan aku belum menyembunyikan bangkainya.”
6. Membuat Alur dan
Plot
Cara menulis cerpen untuk
pemula selanjutnya yakni membuat alur dan plot. Alur dan plot merupakan unsur
penting sebagai cara
menulis cerpen untuk pemula yang baik.
Unsur dan plot merupakan
rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu.
Banyak anggapan keliru mengenai plot. Sementara orang menganggap plot
adalah jalan cerita.
Dalam pengertian umum, plot
adalah suatu permufakatan atau rancangan rahasia guna mencapai tujuan tertentu.
Rancangan tentang tujuan itu bukanlah plot, akan tetapi semua aktivitas untuk
mencapai yang diinginkan itulah plot.
Atau, secara lebih gamblang
plot adalah menurut Aswendo Atmowiloto, plot adalah sebab-akibat yang membuat
cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar.
Semua peristiwa yang
terjadi di dalam cerita pendek harus berdasarkan hukum sebab-akibat, sehingga
plot jelas tidak mengacu pada jalan cerita, tetapi menghubungkan semua
peristiwa.
7. Tentukan Penokohan
Penokohan juga menjadi unsur utama yang tidak boleh dilupakan sebagai cara menulis cerpen untuk pemula. Penciptaan citra tokoh dalam cerita merupakan cara menulis cerpen yang baik.
Tokoh harus tampak hidup dan nyata hingga pembaca merasakan kehadirannya. Dalam cerpen modern, berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh berhasil tidaknya menciptakan citra, watak dan karakter tokoh tersebut.
Pada dasarnya sifat tokoh ada dua macam; sifat lahir (rupa, bentuk) dan sifat batin (watak, karakter). Dan sifat tokoh ini bisa diungkapkan dengan berbagai cara, diantaranya melalui: tindakan, ucapan dan pikirannya tempat tokoh tersebut berada, benda-benda di sekitar tokoh, kesan tokoh lain terhadap dirinya, maupun deskripsi langsung secara naratif oleh pengarang.
6. Tentukan Latar atau Setting
Tidak kalah penting cara menulis cerpen untuk pemula yang baik yakni tidak melupakan latar atau seeting. Latar atau setting yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita.
Pada dasarnya, latar mutlak dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita, karena latar harus bersatu dengan teman dan plot untuk menghasilkan cerita pendek yang gempal, padat, dan berkualitas. Kalau latar bisa dipindahkan ke mana saja, berarti latar tidak integral dengan tema dan plot.
9. Membuat Sudut Pandang
Diantara
elemen yang tidak bisa ditinggalkan dari cara menulis cerpen untuk pemula yang
baik adalah sudah pandangan tokoh yang dibangun sang pengarang.
Sudut
pandangan tokoh ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan
tokoh-tokoh bercerita. Jadi sudut pangan ini sangat erat dengan teknik bercerita.
Sudut
pandang cerpen yang paling umum digunakan adalah sudut pandang orang pertama
alias penulis menggunakan subjek “aku”, “saya”, dan sejenisnya.
Namun juga dapat kita jumpai dalam sebuah cerpen
menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan subjek “mereka” ataupun tokoh
lain.
10. Menulis Dengan Gaya Sendiri
Langkah selanjutnya cara menulis cerpen untuk
pemula adalah menuliskannya dengan gaya bahasa sendiri. Orang yang bisa baca
tulis tentu bisa melakukannya. Ini yang kadang enggan dilakukan oleh pemula.
Rasa pesimis sudah menghantui padahal belum mencoba.
Bagaimana akan bisa jika mencoba pun tak
dilakukan? Menulis dengan gaya bahasa sendiri berarti menulis dengan gaya yang
biasa dilakukan. Berarti pula menulis sebisanya, ya sebisanya saja.
Tidak perlu dipaksakan dengan gaya bahasa yang
mendayu ala Khahlil Gibran misalnya. Tidak perju juga dipaksakan menambahkan kata-kata penjelas yang terlalu diada-adak hanya sekedar mengejar jumlah karakter/kata. Kalau bisanya cuma sepanjang 2000
karakter, itu suda bagus.
Untuk waktu-waktu berikutnya Anda akan menemukan gaya Anda sendiri dalam menguraikan ide/gagasan cerita tersebut. Itu adalah proses menuju ke
cerpen sepanjang 7000 karakter atau lebih. Kalau suka menulis narasi saja, itu
bagus. Kalau menulis banyak dialognya, itu juga bagus. Semua bagus, yang penting
menghasilkan tulisan.
Terima kasih dan selamat mencoba.
Salam lietrasi.